H. Tarya Witarsa Tinjau Inovasi Pengolahan Sampah Ramah Lingkungan Berbahan Bakar Oli Bekas dan Air
HAJI TARYA CENTRE.COM.Kab. Bandung - Upaya menjaga kebersihan lingkungan dan kualitas udara di Kabupaten Bandung kembali mendapatkan perhatian serius dari Ketua Komisi C DPRD Kabupaten Bandung, H. Tarya Witarsa, S.Ag. Hari ini, beliau melakukan peninjauan langsung ke lokasi uji coba pembakaran sampah dengan memanfaatkan alat inovasi baru yang menggunakan oli bekas dan air sebagai bahan bakar alternatif.
Kunjungan ini menjadi bagian dari rangkaian agenda pengawasan dan dukungan terhadap inovasi yang berorientasi pada pelestarian lingkungan. H. Tarya Witarsa menilai bahwa pengelolaan sampah yang efektif dan ramah lingkungan adalah salah satu kunci dalam mewujudkan kualitas hidup masyarakat yang lebih baik.
Inovasi ini menarik perhatian karena mengusung konsep yang berbeda dari metode pembakaran sampah konvensional. Oli bekas, yang biasanya menjadi limbah berpotensi mencemari lingkungan, kini dimanfaatkan sebagai sumber energi bersama dengan air. Kombinasi tersebut menghasilkan proses pembakaran yang lebih efisien sekaligus mampu mengurangi timbulnya asap tebal yang kerap menjadi masalah utama dalam pengolahan sampah tradisional.
Menurut keterangan tim teknis di lokasi, metode ini memiliki beberapa keunggulan signifikan. Pertama, mampu menekan emisi polutan yang berbahaya bagi kesehatan. Kedua, mengurangi ketergantungan terhadap bahan bakar fosil yang semakin mahal dan tidak ramah lingkungan. Ketiga, memberikan alternatif pemanfaatan limbah oli bekas yang selama ini sulit didaur ulang.
Dalam sesi dialog dengan para operator dan penggagas teknologi ini, H. Tarya memberikan apresiasi penuh terhadap langkah kreatif tersebut. “Inovasi seperti ini adalah contoh nyata bahwa masalah lingkungan bisa diatasi dengan kreativitas dan teknologi tepat guna. Dengan memanfaatkan sumber daya yang ada, kita bisa mengubah limbah menjadi sesuatu yang bermanfaat,” ujarnya.
Lebih lanjut, beliau menekankan bahwa tantangan lingkungan saat ini memerlukan kolaborasi semua pihak, baik pemerintah, masyarakat, dunia usaha, maupun komunitas peduli lingkungan. Keberhasilan inovasi ini, menurutnya, tidak hanya ditentukan oleh kecanggihan teknologi, tetapi juga oleh kesadaran dan komitmen bersama dalam menggunakannya secara berkelanjutan.
Saat berada di lokasi, H. Tarya juga mengamati langsung proses operasional alat tersebut. Beliau menyaksikan bagaimana sampah dimasukkan ke dalam mesin, oli bekas dan air dicampurkan sesuai takaran, lalu pembakaran berlangsung dengan tingkat asap yang jauh lebih rendah dibandingkan pembakaran biasa. Hasil pengamatan ini memperkuat keyakinannya bahwa teknologi tersebut layak untuk dikembangkan dan diperluas penerapannya di wilayah lain.
Selain meninjau aspek teknis, H. Tarya juga menyoroti potensi ekonomi dari penggunaan teknologi ini. Pemanfaatan oli bekas dan air sebagai bahan bakar dapat mengurangi biaya operasional pengolahan sampah, sehingga memberikan efisiensi anggaran baik di tingkat desa maupun daerah. Tidak hanya itu, penerapan teknologi ini juga berpotensi menciptakan lapangan kerja baru bagi masyarakat sekitar, terutama dalam proses pengumpulan oli bekas dan pengelolaan unit pembakaran.
Di tengah kunjungan, beberapa warga setempat yang hadir turut menyampaikan pandangan mereka. Banyak yang menyambut positif inovasi ini karena selain membantu mengurangi tumpukan sampah, udara di sekitar lokasi pembakaran juga terasa lebih bersih. Hal ini menjadi bukti awal bahwa inovasi ramah lingkungan dapat membawa manfaat langsung bagi kesehatan masyarakat.
H. Tarya menegaskan komitmennya untuk mengawal dan mendukung upaya-upaya yang berdampak positif bagi kelestarian lingkungan. Ia berjanji akan menyampaikan hasil peninjauan ini dalam forum DPRD, serta mendorong adanya dukungan anggaran atau kebijakan yang memfasilitasi pengembangan inovasi serupa.
“Saya percaya, bumi yang bersih adalah warisan berharga untuk generasi mendatang. Kita punya tanggung jawab moral untuk meninggalkan lingkungan yang sehat, bukan beban masalah,” tuturnya.
Kunjungan ini diakhiri dengan sesi diskusi singkat bersama pihak pengembang alat, perwakilan pemerintah daerah, serta beberapa aktivis lingkungan yang turut hadir. Mereka membahas langkah-langkah lanjutan, termasuk pelatihan operator, penyusunan standar operasional, dan rencana uji coba di beberapa titik strategis lain di Kabupaten Bandung.
Harapan besar disematkan pada teknologi ini agar bisa menjadi solusi nyata mengatasi persoalan sampah yang selama ini menjadi masalah klasik di banyak daerah. Dengan komitmen bersama, diharapkan pengelolaan sampah yang bersih, efisien, dan ramah lingkungan bukan lagi sekadar wacana, tetapi menjadi kenyataan yang dirasakan manfaatnya oleh seluruh lapisan masyarakat.


Posting Komentar untuk "H. Tarya Witarsa Tinjau Inovasi Pengolahan Sampah Ramah Lingkungan Berbahan Bakar Oli Bekas dan Air"