H. Tarya Witarsa Hadiri Halaqah Kebangsaan Bersama Ulama: Meneguhkan Peran Politik Berbasis Akhlak

 


HAJI TARYA CENTRE.COM.Kab. Bandung - Suasana kebersamaan dan semangat kebangsaan begitu terasa dalam kegiatan Halal Bihalal dan Halaqah Kebangsaan yang digelar oleh Dewan Syura DPW PKB Jawa Barat di Pondok Pesantren Sukamiskin, Kota Bandung. Acara yang berlangsung dalam balutan kehangatan Idulfitri ini dihadiri oleh para tokoh agama, ulama, kiai, dan sejumlah tokoh politik, termasuk H. Tarya Witarsa, S.Ag., Ketua Komisi C DPRD Kabupaten Bandung.

Dengan tema besar "Penguatan Gerakan Politik Kiai", kegiatan ini menjadi ruang strategis dalam menyatukan semangat dan tekad para ulama untuk terus mengambil peran dalam panggung politik nasional, bukan sebagai aktor kekuasaan semata, tetapi sebagai penjaga moral, nilai-nilai keislaman, dan kemaslahatan umat.

Ulama dan Politik: Menyatu dalam Nilai, Bukan Sekadar Kekuasaan

H. Tarya Witarsa yang hadir mewakili suara legislatif dari basis masyarakat Islam, menyampaikan bahwa politik tidak boleh tercerabut dari nilai-nilai spiritual dan akhlak yang telah diwariskan oleh para ulama terdahulu. Dalam pandangannya, keterlibatan ulama dalam politik harus menjadi instrumen dalam memperjuangkan keadilan, kejujuran, dan kepedulian terhadap rakyat kecil.

“Kita butuh lebih banyak politikus yang lahir dari pesantren, dari majelis taklim, dari lingkungan ulama. Karena mereka membawa nilai, bukan sekadar ambisi,” tutur H. Tarya dalam sela-sela diskusi.

Ma’ruf Amin: Ulama Harus Aktif di Panggung Politik

Kegiatan ini semakin bermakna dengan kehadiran KH. Ma’ruf Amin, Wakil Presiden RI yang juga merupakan tokoh besar ulama dan politik nasional. Dalam tausiyahnya, KH. Ma’ruf Amin menegaskan pentingnya keterlibatan aktif para kiai dan ulama dalam proses politik, bukan hanya sebagai pengamat atau penasehat moral, tetapi sebagai pelaku perubahan.

“Gerakan politik para kiai harus semakin kuat dan terstruktur. Politik harus dipandu oleh akhlak dan ilmu, bukan hanya oleh kepentingan jangka pendek,” tegas KH. Ma’ruf Amin.

Kehadiran KH. Ma’ruf dalam forum ini menjadi penanda kuat bahwa politik kebangsaan berbasis nilai-nilai pesantren masih memiliki relevansi dan kekuatan besar dalam membentuk arah bangsa.

Halaqah Kebangsaan: Silaturahmi Ulama dan Peneguh Komitmen

Acara yang digelar dalam suasana pasca-Idulfitri ini juga menjadi ajang Halal Bihalal dan silaturahmi antar ulama, tokoh partai, serta pimpinan pesantren dari berbagai wilayah di Jawa Barat. Diskusi berlangsung hangat dan penuh kekeluargaan, membahas isu-isu aktual kebangsaan, tantangan umat Islam di era modern, hingga arah perjuangan politik ke depan.

H. Tarya Witarsa memanfaatkan momen ini untuk berdiskusi langsung dengan para ulama, mendengar aspirasi mereka, serta memperkuat jembatan antara legislatif dan kekuatan kultural keagamaan di akar rumput.

“Saya percaya bahwa setiap kebijakan publik yang baik harus disinari oleh cahaya ulama. Karena mereka penjaga hati nurani umat,” ujarnya.

Komitmen Perjuangan Berbasis Keummatan

Sebagai kader dari Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) dan sekaligus wakil rakyat dari daerah yang memiliki kultur pesantren kuat, H. Tarya Witarsa dikenal sebagai figur yang konsisten membawa isu-isu keummatan dan sosial dalam berbagai sidang dan program di DPRD Kabupaten Bandung.

Ia menegaskan bahwa kegiatan seperti halaqah ini bukan hanya simbolik, tetapi menjadi sumber energi perjuangan politik yang lebih substantif, yakni bagaimana menjadikan politik sebagai sarana ibadah dan pengabdian.

“Kita ingin menunjukkan bahwa politik juga bisa berwajah pesantren: santun, penuh hikmah, dan berpihak pada rakyat,” ungkapnya.

Jalan Panjang Menuju Politik yang Bermartabat

Acara ini ditutup dengan doa bersama dan harapan agar perjuangan politik para kiai dan santri terus diperkuat, terutama menjelang tahun-tahun penting dalam peta demokrasi nasional. Para peserta berkomitmen untuk membangun politik yang beretika, bermoral, dan tetap menjunjung tinggi nilai-nilai Islam rahmatan lil ‘alamin.

H. Tarya Witarsa berharap bahwa forum semacam ini bisa menjadi agenda rutin dan diperluas hingga ke tingkat kabupaten dan kota.

“Mari kita terus rapatkan barisan, ulama dan umara, untuk menjaga arah bangsa ini tetap di jalan yang benar. Politik adalah alat perjuangan, dan ulama adalah kompasnya,” tutup H. Tarya penuh harap.

Semangat Kebangsaan dari Sukamiskin

Halaqah Kebangsaan di Sukamiskin menjadi momentum penting dalam mengingatkan kita semua bahwa politik dan agama tidak harus berseberangan, justru harus saling menguatkan. Dengan bekal nilai dari pesantren, ditambah keberanian moral dari para wakil rakyat seperti H. Tarya Witarsa, masa depan Indonesia yang lebih adil dan bermartabat bukanlah sebuah utopia.

Silaturahmi telah terjalin, komitmen telah diteguhkan. Kini saatnya gerak nyata demi bangsa dan umat.

Admin HTC
Admin HTC Pengelola HajitaryaCentre.com, berbagi informasi, dan berbagai topik menarik

Posting Komentar untuk "H. Tarya Witarsa Hadiri Halaqah Kebangsaan Bersama Ulama: Meneguhkan Peran Politik Berbasis Akhlak"